Sabtu, 17 November 2007

PILIHANKU.....??

DOA PADA SEBUAH PENGHARAPAN



Saat kau berjalan di sebuah jalan yang dipenuhi keindahan tatapan mata. Indahnya bintang-bintang yang menghiasi langit, lembutnya sinar bulan yang seakan memberi kedamaian. Sebuah lilin kecil dengan cahayanya yang redup, datang menghampirimu. Lilin itu hanya diam dan terus memandangi dirimu yang sedang menikmati indahnya perjalanmua. Sadarkah kau bahwa lilin kecil dengan sinarnya yang redup adalah seberkas sinar kecil yang diutus dari surga untuk dirimu?
Lilin kecil yang redup itu terus mengikutimu dan mengiringimu. Tanpa sadar cahayanya semakin lama semakin lemah. Akan tetapi dia tetap menyala seolah-olah enggan mematikan cahayanya. Lilin itu sadar bahwa ia hanyalah lilin kecil yang tak berarti apa-apa dan tak berharga jika dibandingkan dengan bulan dan bintang. Lilin itu tetap yakin dapat menerangi jalanmu dan memberi sentuhan hangat sepanjang jalanmu yang dipenuhi keindahan tatapan mata. Ia yakin tidak akan pernah padam meskipun wujudnya kelak akan tiada lagi. Karena ia adalah cahaya dari surga.
Waktu terus berjalan, kaki kecilmu dengan lincah berjalan sambil melompat menikmati indahnya duniamu saat ini yang dipenuhi segala rupa keindahan. Hingga dirimu sampai disebuah perbatasan. Perbatasan antara hitam dan putih. Dirimu berhenti dan terdiam memandangi jalan dihadapanmu yang begitu gelap dan sunyi. Tampak hatimu bimbang dan ragu untuk memilih dan meyakininya. Ingin rasanya menetap disini dan terus menikmati indahnya bulan dan bintang. Tapi disanalah diseberang jalan gelap dan sunyi itu masa depanmu dan kebahagiaan sejatimu kelak. Tatapan matamu terpaku pada lilin kecil yang sejak awal mengikutimu. Cahayanya yang tak lama lagi akan padam. Hatimu selalu saja bertanya, “apakah lilin itu sanggup menerangiku melewati jalan gelap dan mengantarkanku hingga keseberang untuk mendapatkan masa depan dan kebahagiaanku?”
Tatapan matamu yang kosong, tiba-tiba berubah manjadi terperanga melihat sosok bayangan seseorang muncul di cahaya lilin yang hampir padam itu. Sosok dengan kulit keriput, renta, dan tek memiliki kekuatan apapun selain ucapan sebuah tuntunan dan harapan yang menjadi sebuah doa. Sosok tua itu lalu berkata kepada dirimu, “ Nak, janganlah bimbang dan ragu untuk memilih. Berusahalah focus terhadap apa yang akan kau pilih. Mungkin kau memiliki banyak pilihan untuk dirimu. Mungkin kau memiliki banyak harapan yang dapat kau gantungkan kepada siapa saja. Tapi ingatlah, pada saatnya dirimu harus memilih satu yang pasti. Satu harapan yang harus kau raih dan melepaskan harapan yang lain. Karena kita tidak dapat hidup tenang, damai, dan bahagia dengan banyak pilihan yang kita pilih semua. Keraguan yang tertanamkan pada pilihan yang telah kau pilih hanya akan membuatmu hancur dikemudian hari. Setiap pilihan tidak selamanya membahagiakan pada awalnya. Setiap pilihan tidak selamanya tampak elok di muka.” Dirimu masih terdiam membisu.
Sosok tua itu kembali berkata, “ buka jalan pikiranmu, luluhkan hati dan egomu dengan nuranimu. Janganlah kekerasan hatimu menghilangkan keyakinanmu terhadap sesuatu yang telah kau pilih. Janganlah egomu mengalahkan rasa ibamu akan suatu hal. Masuklah terus kedalam hati dan pikiranmu hingga yang kau rasakan hanyalah aliran darahmu, detak jantungmu, dan tulang-tulangmu yang terasa dingin ditengah kehangatan. Berdoalah pada tuhan dan mintalah bimbingan dari-Nya. Aku hanyalah sosok tua yang renta. Yang tak dapat menemanimu melewati jalan gelap itu. Tapi doaku akan selalu kau dengar disetiap desis angin yang kau rasakan. Cahaya penerangan ada di hatimu yang depenuhi dengan keyakinan dan pengharapan sebuah cinta kasih akan masa depanmu…”





Rendi Sasongko, 22 thn, swasta.

1 komentar:

debora mengatakan...

Berbagialah bagi orang yang memiliki lilin kecil dan hidupnya
Meski redup tapi bisa menerangi setiap langkah kakinya
Bagaimana dengan mereka yang tidak pernah memiliki lilin kecil itu?
Hidup dalam kegelapan dan tak tau arah

Berbahagialah bagi mereka yang memiliki pilihan dalam hidupnya
Karena mereka memiliki kesempatan untuk memilih
Bagaimana dengan mereka yang hanya mendapat jalan buntu?
Hidup dalam keputusasaan dan kekhawatiran

Kadang kesulitan hidup tidak hanya didapat saat kita menemui persimpangan
Tapi dapat juga kita rasakan saat kita dapati jalan buntu
Saat kita hanya bisa melihat gundukan tanah hitam dan dingin
Dengan wajahnya yang seram menatap kita dan seolah2 berkata:
"Sudah cukup sampai disini pejalanan hidup kmu!!"

Disaat itu...
Bukan lagi kesulitan yang kita hadapi
Tapi rasa putus asa dan ketakutan

Bisakah disaat2 seperti itu,lilin kecil akan datang menolong?
Semua tergantung dari sisi mana kita melihat persoalan
Jadi,memiliki banyak pilihan dalam hidup harusnya menjadikan kita penuh syukur
Bukan malah membuat kita bingung dalam menentukan pilihan


untk hdp y sll byk pilihan
by debora